Pencak silat tradisi bukan hanya tentang teknik bela diri atau upaya melestarikan seni budaya warisan leluhur. Di balik setiap jurus dan langkahnya, terkandung nilai-nilai pendidikan yang mendalam. Sebagai sebuah laboratorium pendidikan hidup, pencak silat mengajarkan lebih dari sekadar gerakan, melainkan juga membangun kepribadian dan karakter manusia secara utuh.
Menurut Kang Dodi Lugay, Guru Besar Perguruan Pencak Silat Lugay Kancana, pencak silat adalah sarana pembelajaran yang menyeluruh. Di dalamnya tertanam nilai-nilai penting seperti:
1. Pendidikan Mental dan Karakter:
Pencak silat membentuk keberanian, ketangguhan, dan ketenangan. Proses latihan mengajarkan murid untuk menghadapi tekanan dengan kepala dingin dan hati yang kuat.
2. Kepemimpinan:
Seorang pesilat dididik untuk tidak hanya menjadi pengikut, tetapi juga pemimpin yang dapat membimbing orang lain. Filosofi "guru adalah cerminan murid" diterapkan untuk mendorong tanggung jawab dalam memimpin dan memberi contoh yang baik.
3. Strategi:
Di balik setiap jurus terdapat pelajaran tentang perencanaan, analisis situasi, dan pengambilan keputusan. Pesilat diajarkan untuk tidak hanya bereaksi, tetapi juga berpikir jauh ke depan.
4. Kesabaran:
Proses belajar pencak silat tidak instan. Setiap gerakan membutuhkan pengulangan, kesabaran, dan dedikasi yang mendalam, yang akhirnya melatih ketekunan dalam setiap aspek kehidupan.
5. Rasa Tanggung Jawab:
Pencak silat tidak hanya mengajarkan bagaimana melindungi diri, tetapi juga tanggung jawab untuk melindungi orang lain, melestarikan budaya, dan menjaga kehormatan perguruan.
6. Kejujuran dan Integritas:
Dalam pertarungan maupun kehidupan sehari-hari, pesilat diajarkan untuk berlaku jujur. Keberhasilan sejati tidak hanya diukur dari kemenangan, tetapi juga dari cara yang ditempuh untuk mencapainya.
Bagi Kang Dodi Lugay, pencak silat tradisi adalah media pendidikan yang unik dan mendalam. Setiap gerakan dan ajarannya membawa pesan moral yang tak ternilai, menjadikan pesilat bukan hanya pribadi yang kuat secara fisik, tetapi juga unggul secara mental, emosional, dan spiritual.
Dengan pendekatan ini, Lugay Kancana tidak hanya mencetak atlet, tetapi juga manusia-manusia berkarakter yang siap menghadapi tantangan hidup dengan nilai-nilai luhur warisan bangsa. "Pencak silat adalah seni kehidupan. Lebih dari sekadar olahraga, ini adalah cerminan dari filosofi hidup yang mendalam," tutup Kang Dodi Lugay.
Posting Komentar